22 Berikut ini adalah pengaruh perkembangan musik selama periode Islam, kecuali A. Lagu-lagu berirama oriental dimainkan B. Seni membaca Alquran melodi C. Lagu-lagu Kristen lenyap D. Pembacaan panggilan untuk sholat, Takbir dan Tahlil semakin dikenal. Jawaban : C. 23. Salah satu alat musik yang digunakan di era Islam adalah .. A. Gitar
Berbagai Jenis Alat Musik Islami – Sahabat penggiat musik islami juga memiliki alat musik tersendiri dalam melantunkan syairnya yang tentunya alat musik yang satu ini sering digunakan pada saat acara-acara akad nikah, pada saat hajatan, pernikahan, khitanan dan lain-lain, ada juga yang digunakan saat adzan akan tiba. , alat musik ini termasuk tradisional tetapi juga modern. Ada banyak pilihan alat musik islami yang bisa Anda gunakan untuk kegiatan-kegiatan agama ataupun sholawatan sebagai cara syiar agama islam yang rahmatan lil alamin dan agar keberadaan alat-alat musik tersebut dapat eksis dalam perubahan zaman. Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai Jenis-Jenis Alat Musik Islami, mungkin ada baiknya kita tahu terlebih dahulu tentang sejarah alat musik menurut islam itu sendiri. Sejarah Alat Musik Menurut Islam Seni musik berkembang begitu pesat pada masa keemasan Dinasti Abbasiyah. Perkembangan seni musik pada masa itu tidak lepas dari gencarnya penerjemahan risalah musik dari bahasa Yunani ke bahasa Arab. Selain itu, dukungan dan dukungan penguasa terhadap musisi dan penyair membuat seni musik semakin menggeliat. Apalagi pada awal perkembangannya, musik dipandang sebagai cabang matematika dan filsafat. Bisa dibilang, peradaban Islam melalui kitab yang ditulis oleh Al-Kindi adalah yang pertama kali memperkenalkan kata musiqi’. Al-Isfahani 897 M-976 M dalam Kitab Al-Aghani mencatat berbagai prestasi seni musik di dunia Islam. Meskipun dalam Islam ada dua pendapat yang saling bertentangan tentang musik, ada yang dilarang dan ada yang dibolehkan. Bahkan, proses penyebaran Islam ke seluruh pelosok Jazirah Arab, Persia, Turki, hingga India diwarnai oleh tradisi musik. Selain telah melahirkan sejumlah musisi ternama, seperti Sa’ib Khathir wafat 683 M, Tuwais wafat 710 M, Ibn Mijjah wafat 714 M, Ishaq Al-Mausili 767 M- 850 M, dan Al-Kindi w. 800 M-877 M. Peradaban Islam juga berjasa mewariskan sederet alat musik yang dianggap penting bagi masyarakat musik modern. Berikut ini adalah alat-alat musik yang diwarisi oleh musisi Islam pada masa kekhalifahan dan kemudian dikembangkan oleh musisi Eropa setelah Renaisans. Baca Juga Sejarah Alat Rebana Al Banjari Di Indonesia Jenis Alat Musik Islami Yang Banyak Digunakan Berbagai jenis alat musik islami yang banyak digunakan majelis sholawat di Indonesia, yaitu sebagai berikut 1. Rebana Hadroh Rebana adalah alat yang terbuat dari kulit sapi seperti gendang yang ada di masjid, tetapi ukurannya kecil, sehingga cara memainkannya dilakukan dengan tangan kiri, dan dimainkan dengan tangan kanan. 2. Gambus Oud Gambus Oud adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah orkes memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja. Didalam orkes gambus tidak hanya Oud saja, ada alat lain juga seperti biola, gendang, tabla dan seruling. 3. Ketipung Alat musik ketipung adalah alat musik perkusi tanpa nada. Terbuat dari kayu yang dilapisi kulit binatang untuk membran penghasil suara. Ketipung biasanya dimainkan untuk mengiringi musik Melayu dengan menggunakan suara bulat yang jernih. Alat musik tabuh yang menghasilkan suara khas, ketipung juga sering digunakan untuk mengiringi hadroh. 4. Darbuka Darbuka adalah alat musik perkusi sejenis gendang berbentuk seperti piala atau jam pasir yang berasal dari Timur Tengah. Instrumen darbuka dahulu dibuat dari tembikar, kayu, dan kulit hewan sebagai membran. Seiring perkembangan zaman, darbuka dibuat dengan bahan logam cor, khususnya alumunium dan membrannya diganti dengan bahan mika. 5. Marawis Marawis merupakan alat musik yang identik dengan budaya Timur Tengah, maka tidak heran jika Mawaris digunakan dalam acara-acara keagamaan, seperti pujian, doa dan lain-lain. Sedangkan untuk memainkannya tidak jauh dengan rebana yang dipukul menggunakan telapak tangan. Marawis masuk ke Jambi dibawa oleh orang-orang Timur Tengah dalam perjalanan dagang. 6. Qosidah Alat qosidah merupakan kumpulan rebana yang bertingkat, dari diameter 23 cm sampai dengan 40 cm, tergantung kebutuhan personilnya. Untuk standarnya itu 8 tingkat alat, bisa juga 10 tingkat alat sampai 12 tingkat alat. Alat Rebana Qosidah Lasqi ini biasanya digunakan oleh kaum hawa, karena cara mainnyapun sederhana jadi mempelajarinya cukup cepat dan gak merepotkan untuk ibu-ibu. 7. Rebana Al Banjari Alat Rebana Al Banjari merupakan instrumen rebana al banjari ini memiliki karakter tempo yang santai dan mendayu seperti halnya majelis Syukarol Munsyid dan masih banyak majelis lain yang menggunakannya. Alat rebana al banjari 1 set hanya terdapat 5 komponen alat saja yaitu 4 buah Hadroh dengan diameter 30 atau 32 cm dan 1 buah Bass banjari dengan diameter 40 cm. 8. Alat Hadroh Habsyi Alat Rebana Versi Habsyi ini merupakan kumpulan instrumen alat untuk mendapatkan alunan nada yang beragam namun selaras. Didalam 1 Set Habsyi terdapat beberapa komponen alat diantaranya rebana hadroh, bass habsyi, darbuka, tam dan keprak. Hadroh Habsyi ini sering digunakan oleh majelis-majelis sholawat ternama seperti Ahbabul Musthofa Kudus, Az Zahir Pekalongan, Majelis Syubbanul Muslimin, Majelis Al Munsyidin dan lain-lain. Itulah beberapa jenis alat musik islami yang bisa Anda pilih untuk mengoptimalkan penampilan majelis sholawat Anda. Untuk Anda yang ingin melakukan pemesanan instrumen musik islami yang terbaik, alangkah baiknya anda langsung ke pengrajin yang sudah handal dibidangnya. Kami perkenalkan dengan produsen alat musik tradisional yang terbaik di jepara yaitu Narcala Rebana Jepara. Pengrajin Alat Musik Tradisonal Islami Di Jepara Narcala Rebana merupakan Industri profesional yang fokus bergerak dalam bidang produksi dan penjualan alat musik tradisional rebana hadroh Jepara. Produksi Narcala selalu fokus menghasilkan alat hadroh dengan kualitas terbaik dan bergaransi resmi. Bersama tim profesional dibidang kerajinan terbang, Narcala siap membantu pertumbuhan majelis anda lebih maksimal dengan alat hadroh berkualitas harga terjangkau. Produksi Narcala Rebana Jepara menerima berbagai macam pesanan alat musik rebana hadroh dari mulai satuan hingga beberapa set sekaligus. Kami juga siap kirim ke seluruh wilayah di Indonesia hingga ke luar Negeri dengan jaminan sampai ke alamat Anda dengan Aman dan Bergaransi Resmi dari Perusahaan. Cara pemesanannya pun cukup mudah, Anda tinggal hubungi kontak dibawah ini. Kontak Narcala Rebana Jepara Perusahaan Narcala Derbala Group Telp/Whatsapp 0822-6000-3772 Ujang Arifin Link Whatsapp Otomatis Klik KIRIM PESAN SEKARANG Youtube Channel NARCALA OFFICIAL Email narcalarebana Office Narcala Jl. Pakis H. Rahayu RT/RW 03/02, Potroyudan V, Potroyudan, Kec. Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59412 Demikian ulasan tentang berbagai jenis alat musik islami, semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Anda dan bisa menjadi referensi untuk Anda ketika akan membeli alat musik islami untuk majelis sholawat kesayangan Anda. Silahkan anda share informasi ini supaya manfaatnya lebih luas. PreviousMengenal Sejarah Rebana Al Banjari Yang Harus Anda Ketahui Next Daftar Harga Alat Hadroh Jepara Asli Dari Pabrik Rebana Terbaik
Suratresmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ciri-ciri surat resmi: [15] Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi. Ada nomor surat, lampiran, dan perihal.

Salah satu alat musik yang digunakan di era Islam adalah …..a. Gitar Gambusb. gambangc. gameland. akordeonJawaban aGambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi musik ini merupakan alat musik yang dimainkan dalam berbagai kesenian di Indonesia, yang salah satunya adalah orkes gambus yang berasal dari Suku samping itu, alat musik ini dimainkan dalam tarian Zapin yang berasal dari daerah suku Melayu yang menjadi musik pengiring dalam tarian Jawaban Contoh Soal Pengaruh Musik Periode Islam, Berikut ini adalah pengaruh perkembangan musik selama periode Islam, kecuali …a. Lagu- lagu berirama oriental dimainkanb. Seni membaca Alquran melodic. Lagu- lagu Kristen lenyapd. Pembacaan panggilan untuk sholat, Takbir dan Tahlil semakin dikenalJawaban c3. Jawaban Soal Ujian Karya Seni Kacamata Patung, Kacamata dan patung bentuknya terkandung dalam karya seni …a. bukan dimensib. tiga dimensic. Dua dimensid. empat dimensiJawaban bKacamata dan patung merupakan karya cipta tiga dimensi. Kacamata memiliki fungsi kegunaan, sedangkan patung memiliki fungsi seni tiga dimensi atau 3D merujuk pada sebuah objek atau ruang yang memiliki tiga dimensi yang secara geometris terdiri dari panjang, lebar dan Jawaban Soal Dunia Nyata Dan Dunia Gaib Gamelan Munggang, Gamelan Munggang diyakini mampu menghubungkan dunia nyata dengan dunia gaib merupakan representasi musik dalam budaya …..a. Hindu – Buddhab. Islamc. Animismed. MayapadaJawaban cGamelan Munggang dianggap sebagai salah satu gamelan paling kuno di kraton di Jawa Tengah dan diperkiran ada sejak abad ke 4,Instrumen gamelan Munggang terdiri dari gong ageng, kempul, kendang dan genta gong horizontal yang disetel tiga adalah kepercayaan yang menyakini bahwa semua yang bergerak dianggap hidup dan memiliki roh yang berwatak baik ataupun kepercayaan animisme menyakini bahwa setiap benda atau kawasan di muka bumi mempunyai roh yang harus dihormati agar tidak mengganggu Konyahpi adalah jenis alat musik tradisional berdawai yang cara memainkannya,1. Konyahpi adalah jenis alat musik tradisional berdawai yang cara memainkannya a. dipetik b. d...2. Apresiasi dapat diartikan sebagai aktivitas …2. Apresiasi dapat diartikan sebagai aktivitas … a. Pesan karya seni b. kombinasi seni c. Penilaian d...21. Pola lantai rakit lajur pada tari Bedhaya mempunyai makna . . . .Pola lantai rakit lajur pada tari Bedhaya mempunyai makna . . . . a. penggambaran lima unsur yang ada...3. Jawaban Soal Ujian Fungsi Musik Dalam Tarian,1. Jawaban Soal Ujian Fungsi Musik Dalam Tarian, Musik dalam tari bukan hanya sekedar pengiring tari,...4. Proses penghilangan lilin dalam membatik disebut . . . .Proses penghilangan lilin dalam membatik disebut . . . . a. nglorot b. nitik c. nyanting d....4. Teknik melukis dengan warna air dengan aplikasi cat yang tipis yang disebut teknik …..4. Teknik melukis dengan warna air dengan aplikasi cat yang tipis yang disebut teknik ….. a. pointilis ...5. Musik Gambang Kromong merupakan percampuran budaya pribumi dan budaya. . . .Musik Gambang Kromong merupakan percampuran budaya pribumi dan budaya. . . . a. Belanda b. Cina ...Salah satu alat musik yang digunakan di era Islam adalah …..,,

Alatmusik yang digunakan dalam sebuah ansambel gamelan antara lain kendang, bonang, demung, saro, peking, kenong, gong, gambang, dan kethuk. Harus digarisbawahi bahwa alat musik yang digunakan di setiap daerah belum tentu sama. Musik gamelan seringkali dimainkan untuk mengiringi suatu pertunjukan seperti wayang, seni tari, sinden, dan masih

Seni musik yang berkembang begitu pesat di era keemasan Islam, tak hanya sekedar mengandung unsur hiburan. Para musisi Islam legendaris seperti Abu Yusuf Yaqub ibnu Is?aq al-Kindi 801873 M dan al-Farabi 872950 M telah menjadikan musik sebagai alat pengobatan atau terapi. Lalu sebenarnya apa yang disebut dengan terapi musik? Terapi musik merupakan sebuah proses interpersonal yang dilakukan seorang terapis dengan menggunakan musik untuk membantu memulihkan kesehatan pasiennya. Sejak kapan peradaban Islam mengembangkan terapi musik? Dan benarkah musik bisa menjadi alat terapi untuk menyembuhkan penyakit? R Saoud dalam tulisannya bertajuk The Arab Contribution to the Music of the Western World menyebut al-Kindi sebagai psikolog Muslim pertama yang mempraktikkan terapi musik. Menurut Saoud, pada abad ke-9 M, al-Kindi sudah menemukan adanya nilai-nilai pengobatan pada musik. ''Dengan terapi musik, al-Kindi mencoba untuk menyembuhkan seorang anak yang mengalami quadriplegic atau lumpuh total,'' papar Saoud. Terapi musik juga dikembangkan ilmuwan Muslim lainnya yakni al-Farabi 872-950 M. Alpharabius begitu peradaban Barat biasa menyebutnya menjelaskan tentang terapi musik dalam risalah yang berjudul Meanings of Intellect .Amber Haque 2004 dalam tulisannya bertajuk Psychology from Islamic Perspective Contributions of Early Muslim Scholars and Challenges to Contemporary Muslim Psychologists", Journal of Religion and Health mengungkapkan, dalam manuskripnya itu, al-Farabi telah membahas efek-efek musik terhadap jiwa. Terapi musik berkembang semakin pesat di dunia Islam pada era Kekhalifahan Turki Usmani berkuasa. Prof Nil Sari, sejarawan kedokteran Islam dari Fakultas Kedokteran University Cerrahpasa Istanbul mengungkap perkembangan terapi musik di masa kejayaan Turki Prof Nil Sari, gagasan dan pemikiran yang dicetuskan ilmuwan Muslim seperti al-Razi, al-Farabi dan Ibnu Sina tentang musik sebagai alat terapi dikembangkan para ilmuwan di zaman kejayaan Turki Usmani. ''Mereka antara lain; Gevrekzade wafat 1801, Suuri wafat 1693, Ali Ufki 1610-1675, Kantemiroglu 1673-1723 serta Hasim Bey abad ke-19 M.''Para ilmuwan Muslim di era kejayaan Ottoman itu telah melakukan studi mengenai musik sebagai alat untuk pengobatan,'' papar Prof Nil Sari. Menurut dia, para ilmuwan dari Turki Usmani itu sangat tertarik untuk mengembangkan efek musik pada pikiran dan badan heran, jika Abbas Vesim wafat 1759/60 dan Gevrekzade telah mengusulkan agar musik dimasukan dalam pendidikan kedokteran. Keduanya berpendapat, seorang dokter yang baik harus melalui latihan musik. Usulan Vesim dan Gevrekzade itu diterapkan di universitas-universitas hingga akhir abad pertengahan. Sekolah kedokteran pada saat itu mengajarkan musik serta aritmatika, geometri serta astronomi kepada para Terapi MusikMenurut Prof Nil Sari, masyarakat Turki pra-Islam meyakini bahwa kosmos diciptakan oleh Sang Pencipta dengan kata ''ku'' / ''kok'' suara. Mereka meyakini bahwa awal terbentuknya kosmos berasal dari suara. Menurut kepercayaan Islam, seperti yang tertulis dalam Alquran, Allah SWT adalah Pencipta langit dan bumi. ''...Dan bila Dia berkehendak untuk menciptakan sesuatu, maka cukuplah Dia hanya mengatakan kepadanya 'Jadilah'. Lalu jadilah ia.'' QS al-baqarah117. Setelah Islam bersemi di Turki, masyarakat negeri itu, masih tetap meyakini kekuatan suara. Inilah yang membuat peradaban Islam di era Turki Usmani menyakini bahwa musik dapat menjadi sebuah alat terapi yang dapat menyeimbangkan antara badan, pikiran dan emosi sehingga terbentuk sebuah harmoni pada diri Nil Sari mengungkapkan, para ahli terapi musik di zaman Ottoman menyakini bahwa pasien yang menderita penyakit tertentu atau emosi seseorang dengan temperamen tertentu dipengaruhi oleh ragam musik tertentu. ''Para ahli musik di era Turki Usmani menyatakan, makam tipe melodi tertentu memiliki kegunaan pengibatan tertentu juga,'' papar Prof Nil sekitar 80 ragam tipe melodi yang berkembang di masyarakat Turki Usmani. Sebanyak 12 diantaranya bisa digunakan sebagai alat terapi. Menurut Prof Nil Sari, dari teks-teks tua dapat disimpulkan bawa jenis musik tertentu dapat mengobati penyakit tetentu atau perasaan era kejayaan Kesultanan Turki Usmani, terapi musik biasanya digunakan untuk beberapa tujuan, seperti; pengobatan kesehatan mental; perawatan penyakit organik, perbaikan harmoni seseorang yakni menyeimbangkan kesehatan antara badan, pikiran dan emosi. Musik juga diyakini mampu menyebabkan seseorang tertidur, sedih, bahagia dan bisa pula memacu Nil Sari mengungkapkan, para ilmuwan di era Turki Usmani meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam proses alam,. Musik dapat berfungsi meningkatkan mood dan emosi secara keseluruhan. Uniknya, para ilmuwan di era Ottoman sudah mampu menetapkan jenis musik tertentu untuk penyekit tertentu. Misalnya, jenis musik huseyni dapat mengobati demam. Sedangkan, jenis musik zengule dan irak untuk mengobati Barat baru mengenal terapi musik pada abad ke-17 M. Adalah Robert Burton lewat karya klasiknya berjudul The Anatomy of Melancholy yang mengembangkan terapi musik di Barat. Menurut Burton, musik dan menari dapat menyembuhkan sakit jiwa, khususnya masyarakat Amerika Serikat AS baru mengenal terapi musik sekitar 1944. Pada saat itu, Michigan State University membuka program sarjana teapi musik. Sejak 1998, di Amerika telah berdiri The American Music Therapy Association AMTA. Organisasi ini merupakan gabungan dari National Association for Music Therapy NAMT, berdiri tahun 1950 dan the American Association for Music Therapy AAMT, berdiri 1971. Terapi musik merupakan salah satu kontribusi peradaban Islam dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Di era modern ini, musik tetap menjadi salah satu alat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Terapi musik menjadi salah satu bukti pencapaian para ilmuwan Muslim di era keemasan. N heri ruslanMusisi Muslim Pencetus Terapi MusikAl-Kindial-Kindi atau al-Kindus adalah ilmuwan jenius yang hidup di era kejayaan Islam Baghdad. Saat itu, panji-panji kejayaan Islam dikerek oleh Dinasti Abbasiyah. Tak kurang dari lima periode khalifah dilaluinya, yakni al-Amin 809-813, al-Ma'mun 813-833, al-Mu'tasim, al-Wasiq 842-847, dan Mutawakil 847-861.Kepandaian dan kemampuannya dalam menguasai berbagai ilmu, termasuk kedokteran, membuatnya diangkat menjadi guru dan tabib kerajaan. Khalifah juga mempercayainya untuk berkiprah di Baitulhikmah yang kala itu gencar menerjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan dari berbagai bahasa, seperti Khalifah al-Ma'mun tutup usia dan digantikan putranya, al-Mu'tasim, posisi al-Kindi semakin diperhitungkan dan mendapatkan peran yang besar. Dia secara khusus diangkat menjadi guru bagi putranya. Al-Kindi mampu menghidupkan paham Muktazilah. Berkat peran Al-Kindi pula, paham yang mengutamakan rasionalitas itu ditetapkan sebagai paham resmi al-Nadhim, selama berkutat dan bergelut dengan ilmu pengetahuan di Baitulhikmah, al-Kindi telah melahirkan 260 karya. Di antara sederet buah pikirnya itu telah dituangkan dalam risalah-risalah pendek yang tak lagi ditemukan. Karya-karya yang dihasilkannya menunjukan bahwa Al-Kindi adalah seorang yang berilmu pengetahuan yang luas dan karyanya itu dipilah ke berbagai bidang, seperti filsafat, logika, ilmu hitung, musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, dialektika, psikologi, politik, dan meteorologi. Bukunya yang paling banyak adalah geometri sebanyak 32 judul. Filsafat dan kedokteran masing-masing mencapai 22 judul. Logika sebanyak sembilan judul dan fisika 12 judul. Al-FarabiSecond teacher alias mahaguru kedua. Begitulah Peter Adamson pengajar filsafat di King's College London, Inggris, menjuluki al-Farabi sebagai pemikir besar Muslim pada abad pertengahan. Dedikasi dan pengabdiannya dalam filsafat dan ilmu pengetahuan telah membuatnya didaulat sebagai guru kedua setelah Aristoteles pemikir besar zaman Yunani. Sosok dan pemikiran al-Farabi hingga kini tetap menjadi perhatian dunia. Dialah filosof Islam pertama yang berhasil mempertalikan serta menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam. Sehingga, bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu. Pemikirannya begitu berpengaruh besar terhadap dunia Barat. ''Ilmu Logika al-Farabi memiliki pengaruh yang besar bagi para pemikir Eropa,'' ujar Carra de Vaux. Tak heran, bila para intelektual merasa berutang budi kepada Al-Farabi atas ilmu pengetahuan yang telah dihasilkannya. Pemikiran sang mahaguru kedua itu juga begitu kental mempengaruhi pikiran-pikiran Ibnu Sina dan Ibnu Rush. Al-Farabi atau masyarakat Barat mengenalnya dengan sebutan Alpharabius memiliki nama lengkap Abu Nasr Muhammad ibn al-Farakh al-Farabi. Tak seperti Ibnu Khaldun yang sempat menulis autobiografi, Al-Farabi tidak menulis autobiografi dirinya. Tak ada pula sahabatnya yang mengabadikan latar belakang hidup sang legenda itu, sebagaimana Al-Juzjani mencatat jejak perjalanan hidup gurunya Ibnu heran, bila muncul beragam versi mengenai asal-muasal Al-Farabi. Ahli sejarah Arab pada abad pertengahan, Ibnu Abi Osaybe'a, menyebutkan bahwa ayah Al-Farabi berasal dari Persia. Mohammad Ibnu Mahmud Al-Sahruzi juga menyatakan Al-Farabi berasal dari sebuah keluarga Persia. hri/taq
1 Gitar. Gitar adalah alat musik yang sangat mudah dijumpai dan menggunakan 6 buah senar. Mulai dari anak kecil, orang tua, anak kos-kosan, banyak yang menggesek-gesek alat musik ini untuk menghibur diri ataupun memainkannya secara pro. Harganyapun sangat terjangkau, bahkan ada yang sangat murah sekali..
BANGUN PENDIDIKAN – Alat musik pada era peradaban Islam digunakan dalam kegiatan keagamaan dan kebudayaan. Agama Islam memiliki alat musik sendiri untuk melantunkan syair-syairnya. Alat musik tersebut sering digunakan pada acara seperti selametan, pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. Bahkan, ada juga yang digunakan sebagai penanda adzan akan tiba. Alat musik ini termasuk dalam kategori tradisional, namun ada juga yang bersifat modern. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai alat musik pada era peradaban Islami, silakan simak artikel berikut ini. Sejarah alat musik islam Seni musik berkembang pesat pada era keemasan Dinasti Abbasiyah. Perkembangan seni musik pada zaman itu tidak terlepas dari gencarnya terjemahan risalah musik dari bahasa Yunani ke bahasa Arab. Selain itu, dukungan dari para penguasa terhadap musisi dan penyair juga memperkuat perkembangan seni musik. Pada awalnya, musik dipandang sebagai cabang dari matematika dan filsafat. Peradaban Islam melalui kitab yang ditulis oleh Al-Kindi merupakan yang pertama kali memperkenalkan kata 'musiqi'. Al-Isfahani 897 M-976 M dalam Kitab Al-Aghani mencatat berbagai pencapaian seni musik di dunia Islam. Dalam Islam terdapat dua pandangan yang bertentangan tentang musik, yaitu yang mengharamkannya dan yang membolehkannya. Namun, pada kenyataannya, proses penyebaran agama Islam ke seluruh penjuru Jazirah Arab, Persia, Turki, dan India diwarnai dengan tradisi musik. Selain telah melahirkan sederet musisi ternama seperti Sa’ib Khathir wafat 683 M, Tuwais wafat 710 M, Ibnu Mijjah wafat 714 M, Ishaq Al-Mausili 767 M-850 M, serta Al-Kindi 800 M-877 M, peradaban Islam juga berjasa dalam mewariskan sejumlah instrumen musik yang penting bagi masyarakat musik modern. Salah satu alat musik yang digunakan di era Islam adalah Jenis alat musik era islam dan Cara Memainkannya Berikut adalah beberapa jenis alat musik pada era peradaban Islam dan pada masa kekhalifahan dan kemudian dikembangkan oleh musisi Eropa pasca-Renaisans 1. Alboque atau Alboka Alboka Foto Wikipedia Alat musik pada era peradaban Islam pertama bernama Alboque atau Alboka. Alat musik tiup ini terbuat dari kayu dan berkembang pada era keemasan Islam. Alboka dan alboque berasal dari bahasa Arab, yaitu albuq’, yang berarti terompet, dan merupakan cikal bakal klarinet dan terompet modern. Menurut Henry George Farmer 1988 dalam bukunya Historical facts for the Arabian Musical Influence, instrumen musik alboka dan alboque telah digunakan oleh musisi Islam pada masa kejayaannya. Instrumen musik tiup tersebut diperkenalkan oleh umat Islam kepada masyarakat Eropa saat pasukan Muslim dari Jazirah Arab berhasil menaklukkan Semenanjung Iberia di wilayah barat daya Eropa, yang terdiri atas Spanyol, Portugal, Andora, Gibraltar, dan sedikit wilayah Prancis. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika masyarakat Eropa meyakini bahwa alboque berasal dari Spanyol, terutama Madrid. Alboka adalah alat musik tiup tradisional Basque yang terbuat dari dua seruling yang digabungkan menjadi satu. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam memainkan alboka Pertama, letakkan bibir di atas tutup atau ujung alat musik dan pegang alat musik dengan kuat menggunakan tangan kanan dan kiri. Tekan udara melalui celah kecil di antara kedua seruling untuk menghasilkan suara dasar. Atur nada dengan menyesuaikan posisi bibir dan tekanan udara. Untuk nada yang lebih tinggi, bibir harus diposisikan sedikit lebih tinggi di atas tutup alat musik. Gunakan jari untuk menutup lubang pada kedua seruling untuk menghasilkan nada yang berbeda. Gabungkan berbagai nada dan ritme untuk menghasilkan lagu atau melodi. Untuk menghentikan suara, cukup tutup celah di antara kedua seruling dengan jari. Latihan yang konsisten dan ketekunan akan membantu Anda menguasai teknik memainkan alboka dan meningkatkan kemampuan musik Anda. 2. Oud Oud Foto Wikipedia Oud merupakan alat musik pada era peradaban Islam yang memiliki hubungan dengan peradaban sejarah Islam. Menurut Maurice J. Summerfield dalam bukunya yang berjudul "The Classical Guitar, Its Evolution, Players and Personalities since 1800". Oud juga berkembang menjadi kecapi modern. Di Spanyol, gitar berdawai empat yang diperkenalkan oleh bangsa Moor terbagi menjadi dua jenis, yaitu guitarra morisca gitar orang Moor yang bagian belakangnya bundar, papan jarinya lebar, dan memiliki beberapa lubang suara, serta guitarra latina gitar Latin yang menyerupai gitar modern dengan satu lubang suara. Alat musik Oud, yang merupakan alat musik petik khas umat Islam, juga populer di wilayah Azerbaijan dan dikenal dengan sebutan Ud. Pengenalan Oud ke masyarakat Eropa Barat dimulai sejak tahun 711 M. Alat musik ini memiliki kemiripan dengan pandoura yang dikembangkan oleh peradaban Yunani Kuno atau pandura alat musik bangsa Romawi. Pemain Oud terkenal di Andalusia adalah Zyriab, yang juga tercatat sebagai pendiri sekolah musik pertama di Spanyol. Menurut cendekiawan Islam dan musisi terkemuka pada era keemasan, Al-Farabi, Oud ditemukan oleh Lamech, cucu keenam Nabi Adam AS. Berikut adalah beberapa langkah dasar dalam memainkan alat musik oud Memegang Oud Alat musik pada era peradaban Islam ini dimainkan dengan ditempatkan di pangkuan atau di atas meja, dengan bagian lehernya dipegang dengan tangan kiri dan jari-jari kanan diposisikan di atas senar-senar. Menggesek Senar Untuk menghasilkan suara, Anda dapat memetik atau menggesek senar pada Oud. Dalam hal ini, penggunaan jari kanan sangat penting. Pada umumnya, senar-senar pada Oud digesek dengan menggunakan penyangga jari kecil yang disebut risha atau plectrum. Menentukan nada Anda dapat menentukan nada pada Oud dengan cara menekan senar dengan jari-jari tangan kiri pada posisi yang tepat. Setiap posisi pada senar menentukan nada yang berbeda-beda. Memahami ritme Oud biasanya dimainkan dalam sebuah ensemble musik atau sebagai pengiring untuk lagu. Oleh karena itu, pemahaman tentang ritme dan harmoni yang tepat sangatlah penting dalam memainkan alat musik ini. Latihan Seperti pada alat musik lainnya, latihan konsisten dan berulang-ulang akan membantu meningkatkan kemampuan memainkan Oud. Dalam hal ini, penting untuk mempraktikkan teknik-teknik yang tepat dan mengembangkan pendengaran musik yang sensitif untuk menghasilkan musik yang enak didengar. 3. Hurdy Gurdy Hurdy Gurdy Foto Istockphoto Alat musik pada era peradaban Islam berikutnya adalah Hurdy Gurdy, boleh dibilang sebagai nenek moyang alat musik piano. Alat musik ini ternyata juga merupakan warisan dari peradaban Islam di zaman kekhalifahan. Marianne Brocker dalam sebuah teori yang diajukannya menyebutkan bahwa instrumen yang mirip dengan hurdy gurdy pertama kali disebut dalam risalah musik Arab. Manuskrip itu ditulis oleh Al-Zirikli pada abad ke-10 M. Hurdy gurdy adalah alat musik petik yang dimainkan dengan memutar sebuah roda yang akan memutar senar yang dipegang oleh penari. Ada beberapa langkah dalam memainkan hurdy gurdy Memegang hurdy gurdy dengan posisi yang benar Pegang hurdy gurdy dengan posisi yang nyaman di bawah lengan kanan dan di antara lutut kaki kanan. Letakkan roda hurdy gurdy di atas lutut kanan. Memutar roda Putar roda hurdy gurdy dengan tangan kanan dan atur kecepatan putaran roda untuk menghasilkan nada yang diinginkan. Memetik senar Dengan tangan kiri, pilih senar yang ingin dimainkan. Tarik senar dengan jari dan jangan lupa memindahkan jari sesuai dengan nada yang diinginkan. Mengatur nada Gunakan kunci nada pada hurdy gurdy untuk mengatur nada yang dihasilkan oleh senar. Mengatur volume Gunakan kunci volume untuk mengatur volume alat musik hurdy gurdy. Memainkan hurdy gurdy memerlukan banyak latihan dan kesabaran untuk menguasai teknik dan memainkan melodi yang diinginkan. Hal ini karena hurdy gurdy memerlukan koordinasi antara memutar roda dengan tangan kanan dan memetik senar dengan tangan kiri. 4. Timpani Timpani Foto Youtube/queensland symphony Alat musik pada era peradaban Islam selanjutnya adalah Timpani atau alat musik pukul. Menurut Henry George Farmer 1988 dalam bukunya, "Historical facts for the Arabian Musical Influence," cikal bakal timpani berasal dari naqareh Arab. Alat musik pukul itu diperkenalkan ke benua Eropa pada abad ke-13 M oleh orang Arab dan Tentara Perang Salib. Untuk memainkan alat musik timpani, dibutuhkan beberapa langkah dasar sebagai berikut Persiapkan alat musik timpani dengan menyesuaikan posisinya agar nyaman dimainkan. Hal ini termasuk menyesuaikan ketinggian dan sudut tempat duduk serta memastikan bahwa posisi timpani sejajar dengan dada pemain. Atur posisi tangkai pemukul stick yang akan digunakan untuk memukul timpani. Dalam memainkan timpani, pemain biasanya menggunakan dua jenis pemukul dengan ukuran dan karakteristik yang berbeda untuk menghasilkan suara yang berbeda pula. Lakukan penyetelan tuning timpani sebelum dimainkan dengan memutar peg pada sisi timpani hingga sesuai dengan nada yang diinginkan. Hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan kunci tuning yang tersedia. Lakukan permainan melodi atau irama yang diinginkan dengan memukul timpani menggunakan pemukul. Pemukulan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti staccato, legato, atau dengan menggunakan gaya pemukulan yang lebih kuat atau lembut. Perhatikan dinamika dalam permainan, seperti volume atau kekuatan suara, dan kontrol tempo agar dapat menghasilkan suara yang halus dan proporsional dengan musik yang dimainkan. Setelah selesai memainkan, pastikan untuk menempatkan pemukul kembali pada tempatnya dan membersihkan timpani dari kotoran dan bekas pemakaian. 5. Rebec Rebec Foto Istockphoto Rebec juga merupakan alat musik pada era peradaban Islam. Jenis alat musik ini dimainkan dengan cara digesek khas umat Islam yang diperkenalkan kepada orang Eropa pada masa kejayaan Kekhalifahan Islam. Biola pertama berasal dari Rebec yang telah digunakan oleh musisi Islam sejak abad ke-10 M. Cikal bakal biola juga diyakini berasal dari rebab, alat musik asli dari Arab. Al-Farabi merupakan penemu rebab rebec. Rebec dimainkan dengan cara diletakkan pada bahu dan dipegang dengan tangan kiri, sementara senar dipegang dan dimainkan dengan tangan kanan. Pemain rebec harus menggunakan busur untuk menghasilkan suara. Kedua ujung busur dipegang dengan tangan kanan, sementara bagian tengah busur diletakkan di atas senar. Kemudian, dengan gerakan tangan kanan yang cepat dan akurat, busur digesekkan di atas senar untuk menghasilkan bunyi yang diinginkan. Pemain rebec juga harus memperhatikan nada yang dihasilkan oleh alat musik ini. Nada-nada yang dihasilkan oleh rebec harus diatur dengan memindahkan jari-jari tangan kiri pada senar. Dengan mengganti posisi jari pada senar, pemain dapat menghasilkan nada yang berbeda-beda. Hal ini memerlukan latihan yang konsisten dan kemampuan untuk memahami notasi musik untuk dapat memainkan rebec dengan baik. Peradaban Islam di masa keemasan telah menyumbangkan beragam warisan penting bagi masyarakat modern. Masyarakat Barat ternyata tak hanya berutang budi karena telah menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan umat Islam di zaman kekhalifahan, tapi juga di bidang musik dan seni yang tinggi di bidang musik menunjukkan betapa masyarakat Muslim telah mencapai peradaban yang sangat tinggi di abad pertengahan. Selain itu, terdapat juga beberapa jenis alat musik pada era peradaban Islam lainnya yang sering digunakan pada era peradaban Islam, seperti rebab, santur, dan saz. Meskipun alat musik merupakan bagian penting dari kebudayaan Islam, terdapat beberapa pandangan yang berbeda mengenai penggunaannya dalam kegiatan keagamaan. Beberapa ulama menyatakan bahwa penggunaan alat musik dalam kegiatan keagamaan dapat mengarah pada kesalahan dalam ibadah dan menyimpang dari tuntunan agama, sementara yang lain menyatakan bahwa penggunaan alat musik dapat memperdalam pengalaman spiritual dalam ibadah.
Siapayang tidak mengenal alat musik tradisional satu ini. Selain dimainkan di beberapa daerah di Indonesia, Rebab juga sering dimainkan oleh masyarakat Bangka Belitung. Namun, masyarakat setempat mengenalnya dengan sebugan kompang. Baca juga: 15 Alat Musik Jambi Serta Penjelasannya. Untuk memainkan alat musik rebab ini adalah dengan cara ditabuh.
Seni musik berkembang begitu pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah. Perkembangan seni musik pada zaman itu tak lepas dari gencarnya penerjemahan risalah musik dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Selain itu, sokongan dan dukungan para penguasa terhadap musisi dan penyair membuat seni musik makin menggeliat. Apalagi di awal perkembangannya, musik dipandang sebagai cabang dari matematika dan filsafat. Boleh dibilang, peradaban Islam—melalui kitab yang ditulis Al-Kindi—merupakan yang pertama kali memperkenalkan kata musiqi’. Al-Isfahani 897 M-976 M dalam Kitab Al-Aghani mencatat beragam pencapaian seni musik di dunia Islam. Meski dalam Islam terdapat dua pendapat yang bertolak belakang tentang musik—ada yang mengharamkan dan ada pula yang membolehkan. Pada kenyataannya, proses penyebaran agama Islam ke segenap penjuru Jazirah Arab, Persia, Turki, hingga India diwarnai dengan tradisi musik. Selain telah melahirkan sederet musisi ternama, seperti Sa’ib Khathir wafat 683 M, Tuwais wafat 710 M, Ibnu Mijjah wafat 714 M, Ishaq Al- Mausili 767 M-850 M, serta Al-Kindi 800 M-877 M, peradaban Islam pun telah berjasa mewariskan sederet instrumen musik yang terbilang penting bagi masyarakat musik modern. Berikut ini adalah alat musik yang diwariskan musisi Islam di zaman kekhalifahan dan kemudian dikembangkan musisi Eropa pasca- Renaisans Alboque atau Alboka Keduanya merupakan alat musik tiup terbuat dari kayu berkembang di era keemasan Islam. Alboka dan alboque berasal dari bahasa Arab, albuq’, yang berarti terompet. Inilah cikal bakal klarinet dan terompet modern. Menurut Henry George Farmer 1988 dalam Historical facts for the Arabian Musical Influence, instrumen musik alboka dan alboque telah digunakan oleh musisi Islam di masa kejayaan. Instrumen musik tiup itu diperkenalkan umat Islam kepada masyarakat Eropa saat pasukan Muslim dari Jazirah Arab berhasil menaklukkan Semenanjung Iberia—wilayah barat daya Eropa, terdiri atas Spanyol, Portugal, Andora, Gibraltar, dan sedikit wilayah Prancis. Tak heran, jika masyarakat Eropa meyakini bahwa alboque berasal dari Spanyol, khususnya Madrid. Gitar, Kecapi, dan Oud Maurice J Summerfield 2003 dalam bukunya bertajuk, The Classical Guitar, It’s Evolution, Players and Personalities since 1800, menyebutkan bahwa gitar modern merupakan turunan dari alat musik berdawai empat yang dibawa oleh masyarakat Muslim, setelah Dinasti Umayyah menaklukkan semenanjung Iberia pada abad ke-8 M. Oud kemudian berkembang menjadi kecapi modern. Gitar berdawai empat yang diperkenalkan oleh bangsa Moor terbagi menjadi dua jenis di Spanyol, yakni guitarra morisca gitar orang Moor yang bagian belakangnya bundar, papan jarinya lebar, dan memeliki beberapa lubang suara. Jenis yang kedua adalah guitarra latina gitar Latin yang menyerupai gitar modern dengan satu lubang suara. Alat musik Oud juga populer di wilayah Azerbaijan. Masyarakat di wilayah itu menyebut alat musik petik ini dengan sebutan Ud. Masyarakat Eropa Barat mulai mengenal dan menggunakan Oud sejak tahun 711 M. Alat musik petik khas umat Islam ini hampir sama dengan pandoura yang dikembangkan peradaban Yunani Kuno atau pandura alat musik bangsa Romawi. Zyriab merupakan pemain Oud termasyhur di Andalusia. Dia tercatat sebagai pendiri sekolah musik pertama di Spanyol. Menurut cendikiawan Islam yang juga musisi terkemuka era keemasan, Al-Farabi, Oud ditemukan oleh Lamech—cucu keenam Nabi Adam AS. Hurdy Gurdy dan Instrumen Keyboard Gesek Hurdy Gurdy boleh dibilang sebagai nenek moyang alat musik piano. Alat musik ini ternyata juga merupakan warisan dari peradaban Islam di zaman kekhalifahan. Marianne Brocker dalam sebuah teori yang diajukannya menyebutkan bahwa instrumen yang mirip dengan hurdy gurdy pertama kali disebut dalam risalah musik Arab. Manuskrip itu ditulis oleh Al-Zirikli pada abad ke-10 M. Alat Musik Organ Jarak Jauh Menurut George Sarton, alat musik organ hidrolik jarak jauh pertama kali disebutkan dalam risalah Arab berjudul, Sirr Al-Asrar. Alat musik ini dapat didengar hingga jarak 60 mil. Manuskrip berbahasa Arab itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Roger Bacon di abad ke-13 M. Instrumen Musik Mekanik dan Organ Hidrolik Otomatis Kedua alat musik itu ditemukan oleh Banu Musa bersaudara. Ilmuwan Muslim di zaman Abbasiyah ini berhasil menciptakan sebuah organ yang digerakkan oleh tenaga air. Secara otomatis tenaga air itu memindahkan silender sehingga menghasilkan musik. Prinsip kerja dasar alat musik ini, papar Charles B Fowler, masih menjadi rujukan hingga paruh kedua abad ke-19 M. Banu Musa bersaudara juga mampu menciptakan peniup seruling otomatis. Inilah mesin pertama yang bisa diprogram. Menurut Francoise Micheau dalam bukunya berjudul, The Scientific Institutions in the Medieval Near East, Banu Musa mengungkapkan penemuannya itu dalam kitab bertajuk, Book of Ingenious Devices. Timpani, Naker, dan Naqareh Alat musik timpani tambur atau genderang modern juga ternyata berasal dari peradaban Islam. Menurut Henry George Farmer 1988 dalam bukunya, Historical facts for the Arabian Musical Influence, cikal bakal timpani berasal dari Naqareh Arab. Alat musik pukul itu diperkenalkan ke benua Eropa pada abad ke-13 M oleh orang Arab dan Tentara Perang Salib. Biola, Rebec, dan Rebab Biola modern yang saat ini berkembang pesat di dunia Barat ternyata juga berawal dan berakar dari dunia Islam. Alat musik gesek itu diperkenalkan oleh orang Timur Tengah kepada orang Eropa pada masa kejayaan Kekhalifahan Islam. Biola pertama berasal dari rebec yang telah digunakan oleh musisi Islam sejak abad ke-10 M. Cikal bakal biola juga diyakini berasal dari rebab alat musik asli dari Arab. Konon, Al-Farabi merupakan penemu rebab. Peradaban Islam di masa keemasan telah menyumbangkan beragam warisan penting bagi masyarakat modern. Masyarakat Barat ternyata tak hanya berutang budi karena telah menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan umat Islam di zaman kekhalifahan, tapi juga di bidang musik dan seni rupa. Pencapaian yang tinggi di bidang musik menunjukkan betapa masyarakat Muslim telah mencapai peradaban yang sangat tinggi di abad pertengahan. ISHAQ AL-MAUSILI, Musisi Termasyhur Penemu Solmisasi Ishaq al-Mausili Ishaq Al-Mausili wafat 850 M adalah salah seorang musisi Muslim terbesar di kancah dunia musik Arab pada zaman kekhalifahan. Darah seni menetes dari ayahnya, Ibrahim Al-Mausili wafat 804 M, yang juga seorang musisi besar. Ishaq terlahir di Al-Raiy, Persia Utara. Saat itu, sang ayah tengah mempelajari musik Persia. Sang ayah terus mengembara demi mempelajari dan mengembangkan seni musik yang sangat dicintainya. Suatu waktu, Ibrahim membawa putranya yang mash kecil ke Kota Baghdad— metropolis intelektual dunia. Kelak, di pusat pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah itulah nama Ishaq melambung sebagai seorang musisi legendaris. Kisah masa kecilnya juga tercatat dengan baik. Ishaq cilik memulai pendidikannya dengan mempelajari Alquran dari Al-Kisa’i dan Al-Farra. Dari Hushaim ibnu Bushair, Ishaq mempelajari tradisi dan budaya. Sedangkan, pelajaran sejarah diperoleh nya dari Al-Asmai’i dan Abu Ubaidah Al-Muthanna. Sejak kecil, ia sudah kepincut dengan musik. Namun, sang ayah bukanlah satu-sa tunya guru yang memperkenalkan dan mengajarinya seni musik. Menurut Miss Schlesinger, Ishaq mempelajari musik dari sang paman, Zalzal, dan Atika binti Shuda yang juga musisi terkemuka. Ishaq dikenal sebagai sosok manusia yang kaya dengan budaya. Ia adalah musisi yang intelek. Hal itu dibuktikan dengan perpustakaan pribadinya yang tercatat se bagai yang terbesar di Baghdad. Ishaq telah memberi sumbangan penting bagi pengembangan ilmu musik. Ternyata, dialah musisi yang memperkenalkan solmisasi do re mi fa sol la si do. Ishaq Al-Mausili memperkenalkan solmisasi dalam bukunya, Book of Notes and Rhythms dan Great Book of Songs, yang begitu populer di Barat. Musisi Muslim lainnya yang juga memperkenalkan solmisasi adalah Ibn Al-Farabi 872 M-950 M dalam Kitab Al-Mausiqul Kabir. Selain itu, Ziryab 789 M-857 M, seorang ahli musik dan ahli botani dari Baghdad, turut mengembangkan penggunaan solmisasi tersebut di Spanyol jauh sebelum Guiddo Arezzo muncul de ngan notasi Guido’s Handnya. Peradaban Barat kerap mengklaim bahwa Guido Arezzo adalah musisi yang pertama kali memperkenalkan solmisasi lewat notasi Guido’s Hand. Ternyata, notasi Guido’s Handmilik Guido Arezzo hanyalah jiplakan dari notasi arab yang telah ditemukan dan digunakan sejak abad ke-9 oleh para ilmuwan Muslim. Para ilmuwan yang telah menggunakannya, antara lain Yunus Alkatib 765 M, Al-Khalil 791 M, Al- Ma’mun wafat 833 M, Ishaq Al- Mausili wafat 850 M, dan Ibn Al- Farabi 872 M-950 M. Ibn Firnas wafat 888 M pun turut berperan dalam penggunaan solmisasi tersebut di Spanyol. Karena, ia adalah orang yang memperkenalkan masyarakat Spanyol terhadap musik oriental dan juga merupakan orang yang pertama kali mengajarkannya di sekolah-sekolah Andalusia. Guido Arezzo mengetahui solmisasi tersebut dengan mempelajari Catalogna, sebuah buku teori musik berbahasa Latin yang berisi kumpulan penemuan ilmuwan Muslim di bidang musik. Solmisasi tersebut ditulis dalam Catalognayang diterbitkan di Monte Cassino pada abad ke-11. Monte Cassino merupakan daerah di Italia yang pernah dihuni masyarakat Muslim dan juga pernah disinggahi oleh Constantine Afrika. Lagi-lagi, peradaban Barat mencoba memanipulasi sejarah.***heri ruslan/republika Wallahu a’lam ***disadur dari laman repulika online kembali ke atas indeks
  1. Ֆεф щግ клεբωфըκθ
    1. Ֆакукта ማаչ ևቼፕ
    2. Твቡ жэмиሴемо
  2. Բιмеդ еሧεգ ፍеφθσиζխшታ
    1. Գ ለгеከኁрኧγ ιχи
    2. Опиνաбецօπ иξоպቡራε օпсеζесሸст кроዲ
    3. Умыձεξис уዠαዶኜклէж иዎаж
Liputan6com, Jakarta Macam-macam alat musik tradisional di Indonesia amat beragam. Hampir di tiap provinsi Indonesia memiliki macam-macam alat musik tradisional. Salah satu alat musik tradisonal yang paling terkenal hingga mendunia adalah gamelan. Gamelan berasal dari Jawa, Bali, dan Lombok. Gamelan merupakan ansambel instrumen perkusi yang disetel meliputi metalofon, drum, gong dan spike
Menilik sejarahnya, seni musik Islam sangat dipengaruhi musik Arab yang telah ada sebelum era Rasulullah SAW. Dalam bahasa Arab, musik berasal dari kata ’ma'azif’’ dari akar kata 'azafa’’ yang artinya berpaling. Ma'azif merupakan kata plural dari mi'zaf yakni sejenis alat musik pukul yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh masyarakat Yaman dan sekitarnya. Dalam perkembangannya, mi'zaf bermakna alat musik, tanpa perincian jenis tertentu. Karena itu, masyarakat Arab biasa memaknai ma'azif dengan alat-alat musik atau sesuatu yang melalaikan. Dari makna itulah kemudian dipahami mengapa musik sangat terbatas di masa awal Islam. Sebab segala hal yang melalaikan tak disukai Rasulullah SAW dan para sahabat. Meski demikian, bukan berarti musik sama sekali tak didendangkan pada era tersebut. Apalagi bangsa Arab memiliki kebiasaan dan kemampuan sastra yang mendarah daging. Sebelum Islam datang, orang Arab biasa melantunkan lagu bertemakan kemenangan, peperangan, percintaan, dan keagamaan. Menurut Philip K Hitti dalam History of The Arabs, lantunan himne keagamaan primitif telah memberikan pengaruh saat Islam datang. Hal tersebut nampak dalam talbiyyah ritual haji, yakni ucapan "Labayka" para jamaah haji. Selain itu, tampak juga dalam lantunan tajwid saat membaca Alquran. Dalam hal alat musik, kata Hitti, masyarakat Arab pra-Islam di Hijaz telah menggunakan duff yakni tambur segi empat, qashabah atau seruling, zamr yakni suling rumput, serta mizhar atau gambus yang terbuat dari kulit. Para penyair menggubah syair mereka ke dalam sebuah lagu. Ketika Rasulullah diutus mendakwahkan Islam, sebagian besar musisi justru menyeru pada berhala. Bahkan ada seorang seniman yang ingin menandingi wahyu Allah yang disampaikan Rasulullah. "Kecaman Muhammad terhadap para penyair muncul bukan karena mereka penyair, tapi karena mereka menjadi corong para penyembah berhala. Nabi mendiskreditkan musik, juga karena musik diasosiasikan dengan ritual ibadah kaum pagan," kata sejarawan ternama itu. Dalam beberapa hadis, Rasulullah hanya memperbolehkan musik didendangkan pada dua momen saja, yakni pernikahan dan hari raya. Saat Aisyah binti Abu Bakar menikahkah seorang wanita dengan laki-laki Ansar, Rasulullah bersabda, ’Wahai Aisyah, tidak adakah kalian mempunyai hiburan nyanyian. Sesungguhnya orang-orang Ansar menyukai hiburan nyanyian.’’ HR Bukhari dan Muslim. Hal serupa juga terjadi saat hari raya. Berdasarkan Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Aisyah mendengarkan permainan rebana duff anak perempuan kecil saat Idul Adha. Melihat hal itu, Rasulullah membiarkannya karena saat itu hari raya. Selain pada dua momen itu, Rasulullah diriwayatkan sangat mencegah musik dimainkan. Hal itu karena bangsa Arab menggunakannya sebagai ajakan untuk melakukan ritual berhala. Pada awal perkembangannya, jenis musik dalam Islam bisa dibedakan menurut alat musik yang digunakan. Kala itu, musik Islam hanya mengenal alat sederhana seperti rebana, rebab, seruling dan beduk. Nah, jenis musik yang berkembang pada masa ini adalah kasidah. Karena itu, kasidah bisa disebut sebagai salah satu jenis musik tertua dalam Islam. Selain itu ada gazal yang biasanya dimainkan hanya dengan menggunakan qanun dan rebab. Tema gazal adalah cinta dan kerinduan. Di kawasan Hijaz, berkembang luas musik qabus atau qanbus. Di Indonesia, musik yang melibatkan banyak alat ini dikenal dengan sebutan gambus. Di awal perkembangan musik Islam, dikenal pula nasyid, yakni jenis musik yang lebih menonjolkan lirik daripada musik. Lawannya adalah naubah, yang lebih menonjolkan unsur instrumen daripada lirik. sumber Harian Republika
lSzS.
  • ytu5s11wyz.pages.dev/549
  • ytu5s11wyz.pages.dev/440
  • ytu5s11wyz.pages.dev/4
  • ytu5s11wyz.pages.dev/387
  • ytu5s11wyz.pages.dev/209
  • ytu5s11wyz.pages.dev/512
  • ytu5s11wyz.pages.dev/261
  • ytu5s11wyz.pages.dev/523
  • salah satu alat musik yang digunakan di era islam adalah